Search This Blog

27 November, 2009

Iman Sebagai Kekuatan

Banyak orang mengeluh karena penderitaan, kesedihan, musibah dan berbagai macam cobaan yang dialaminya. Tidak jarang orang mengira bahwa Allah tidak adil atas apa yang mereka alami. Banyak juga orang yang tidak sadar, lupa, atau bahkan tidak tahu bahwa Allah tidak akan membebani seorang hamba dengan sesuatu yang tidak sanggup ditanggungnya, sebagaimana firman-Nya “….Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya…” (QS. Al An’am : 152) itulah janji Allah.
Dari situ dapat kita pahami bahwa, seberat apapun cobaan yang kita alami, kita pasti mampu untuk melaluinya bila kita tetap bersabar dalam menghadapinya. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah : 153). Ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Pada ayat lain, Allah swt juga berfirman“….Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah : 249)
Oleh karena itu, hendaknya tidak usah risau dengan segala kesusahan hidup dan segala yang dihadapi dalam kehidupan ini. Karena boleh jadi, suatu cobaan itu merupakan suatu ujian yang dari situ dapat kita pahami seberapa besar keimanan kita kepada Allah swt.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al Baqoroh : 214)
Ketika ujian berupa kesedihan, penderitaan maupun musibah datang, banyak yang mampu melaluinya dengan baik. Namun banyak diantara orang-orang justru gagal ketika mereka diuji dengan kesenangan. Karena pada hakekatnya ujian itu tidak hanya berupa penderitaan, tapi juga berupa suatu kesenangan “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan ...”(QS. Al Anfaal : 28) yang mana kita ketahui bahwa harta dan anak-anak merupakan kesenangan dalam hidup.
Hal-Hal yang saya uraikan di atas merupakan beberapa contoh hal yang sering kita lalui dan selalu ada dalam hidup kita di dunia ini. Karena kehidupan ini tersusun atas ujian dan ujian, cobaan-cobaan yang membentuk manusia menjadi makhluk yang utama dan mulia dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Seperti bongkahan emas, yang ditempa dan terus ditempa, dibakar, ditempa lagi hingga kemurnian yang dihasilkannya menimbulkan kemuliaannya.
Oleh karena itu, hendaknya kita tidak berputus asa, karena sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Yang kita butuhkan dalam menghadapi segala tantangan hidup adalah iman yang mantap kepada Allah dan meyakini bahwa janji Allah adalah benar. Allah selalu memberikan berbagai kemudahan setelah datangnya suatu kesulitan. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Alam Nashroh : 5-6).


**************************************
“Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku : bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar, maka dikatakan kepadaku : mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang yang masuk sorga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu, kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu ?, ada diantara mereka yang berkata : barangkali mereka itu orang orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata : barang kali mereka itu orang orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda : “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan tathoyyur dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada tuhan mereka, (HR. Bukhori & Muslim)

Tathoyyur ialah : merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja.

No comments: