Cinta…oh cinta… Dari dulu beginilah cinta. Deritanya tiada akhir.. gelodaks…
Ups, kalo dah ngomongin masalah love alias cinta binti tresno, panjang buanget deh. Yah begitulah yang marak. Wabah cupatkai tuh. Katanya sih “virus merah jambu” dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. Yang bisa ngredain penyakitnya cuma si”dia”. Katanya sih gitu. Pada pengen ikut-ikut? Silakan aja. Tapi sebelum ikut, musti tahu donk cinta itu gimana.
Ups, kalo dah ngomongin masalah love alias cinta binti tresno, panjang buanget deh. Yah begitulah yang marak. Wabah cupatkai tuh. Katanya sih “virus merah jambu” dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. Yang bisa ngredain penyakitnya cuma si”dia”. Katanya sih gitu. Pada pengen ikut-ikut? Silakan aja. Tapi sebelum ikut, musti tahu donk cinta itu gimana.
Cinta... Banyak banget yang ngomongin cinta. Dari tema film, lagu-lagu, sampai buku-buku novel, semua marak banget pake tema ini. Katanya sih, kalo dah ngomongin soal cinta, gak ada matinya...
By the way, cinta tu gimana sih? Kalo jadi muslim yang baik tu boleh gak jatuh cinta ? hazzoo lo… gimana ya ? ada sih orang kolot gak boleh jatuh cinta. Tapi gak gitu kale.. Justru seorang muslim harus kudu wajib mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Kok bisa ? ya iya lah. Kan Rasul bersabda : ”tidak sempurna iman seseorang sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”
Tapi banyak juga tu orang yang bingung tentang cinta. Cinta tu makanan dari mana sih? Bikinnya dari apa? Enak gak? Hehe…
Cinta tu apa ya... ya gitu lah. Intinya hanya ingin memberikan yang terbaik bagi sesuatu yang dicintainya. Kalau perasaan yang ingin menguasai tu bukan cinta namanya. Lebih dekat pada yang namanya nafsu. Na’uzdubillah. Kalau cinta bisa sama siapa saja. Entah itu lawan jenis, anak-anak, pet, job, hobi, etc. Nah ini yang paling penting, cinta pada Illahi rabbi.
Kok pada Rabb ? ya iya lah, masak ya iya donk. namanya juga pak lurah, masak pak ludonk. Hehe.. Ingat gak sabda manusia termulia ? bahwa pada hari kiamat, seseorang akan berada bersama apa yang dicintainya. Nah tu. Kalau kita sangat cinta pada seseorang gimana? Ya kalo orang itu ibadahnya baik dan masuk surga. Kalo ternyata orang yang kita cintai masuk neraka gimana? Kita ngikut bersama dia di neraka donk. Padahal tu, kalo dah bener-bener cinta pada sesuatu, kita bawaannya pasti pengen selalu bersama yang kita cintai. Ya gak? Hazoo loh. Ngaku aja deh, gak usah senyam-senyum sendiri. Ntar disangka orang gila lho. Hehe….
Lain halnya kalau kita dah bisa merasa cinta pada Allah Yang Maha Pengasih Kita bisa saja setiap saat merasa bersama-Nya. Tahu kenapa? Cause, Allah sendiri selalu dekat dengan kita. Dalam Qur’an dikatakan kan
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.” (QS Al Baqarah 186)
Allah juga berfirman :
“dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf : 16)
Nah tu, coba bayangin. Deket banget kan? Saking deketnya, kadang kita sendiri gak sadar bahkan seringkali melupakan-Nya. Na’udzubillah...
Dikatakan juga bahwa jika kita berjalan mendekati Allah, maka Allah “berlari” mendekati kita. Saat kita ingat Allah, maka Allah juga akan mengingat kita. Nah, waktu hari kiamat malah lebih dasyat lagi. Ketika orang-orang bingung bersama dengan yang mereka cintai, kita juga akan bersama dengan yang kita cintai. Kalo kita bener-bener mencintai Allah, maka Insyaallah Allah juga akan mencintai kita. Tahu artinya? ketika kita mencintai Allah dengan sungguh-sungguh di dunia, dan berusaha melakukan ibadah sebaik mungkin, maka di hari kiamat kelak insyaallah Allah juga akan memberikan yang terbaik bagi kita. Apa itu? ya tau sendiri lah, yang didamba-damba semua orang. Surga yang luasnya seluas langit dan bumi beserta kenikmatan yang ada di dalamnya. Bahkan ada tu yang lebih baik lagi daripada itu. Apa coba? Hazo…ada yang tahu gak? Itu tu Ridho Allah. Ketika Allah sudah ridho dengan hambaNya, maka murka Allah tidak akan ditimpakan kepadanya. Subhanallah. Pengen gak gitu? Pasti pengen donk. Yang gak pengen kayaknya perlu periksa ke psikolog atau dokter jiwa nih. Hehe…
Nah kalau kita dah cinta ma Allah, harus ngapain coba ? duduk-duduk sambil melamunin Allah atau gimana? Gak gitu kale… kalau kita sudah mencintai Allah, kita tentu akan merasa ringan untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya kan. Agar kita tahu apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang-Nya, kita tinggal ngikuti Rasullullah aja. Allah kan nah berfirman : “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imron : 31)
So, setelah ini, semoga kita dapat mencintai Allah dengan sungguh-sungguh. Kita pegang semboyan hidup “Allahu Ghoyatuna, Rasulu Qudwatuna” (Allah tujuan kita, Rasullullah teladan kita). Hingga kita dapat mencintai karena Allah, membenci karena Allah, mengasihi karena Allah, beribadah karena Allah, berbuat karena Allah, hidup untuk Allah dan matipun untuk Allah. Amiiin..
Inna solati, wanusuki wamah yaya wamamati lillahi rabbil ‘alamin.
Wallahu’alam….